Lee Woon Jae, Kiper Muslim dari Negeri Ginseng
Nama Lee Woon-Jae mungkin terdengar asing di telinga kita. Tapi,
tidak demikian bagi Penggemar sepakbola di Asia, terutama di negara asalnya
Korea Selatan (Korsel). Lee merupakan penjaga gawang kesebelasan nasional
Korsel yang pernah mengikuti beberapa kali Piala Dunia. Terakhir, dia ikut
membela negaranya pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Sebelumnya, Lee pernah mengikuti
Piala Dunia 1994, 2002 dan 2006. Pria kelahiran Cheongju, Chungbuk, Korea
Selatan tanggal 26 April 1973 ini memang selalu dipercaya menjadi kiper nomor
satu di timnas Korsel.
Karir internasional Lee dimulai
ketika ia dipercaya untuk memperkuat tim nasional Korsel pada ajang Olympiade
1992 di Barcelona. Karirnya makin meroket ketika dia berhasil mementahkan
tendangan penalti pemain sayap Spanyol, Joaquin, di perempat final Piala Dunia
2002. Tendangan tersebut merupakan tendangan pinalti keempat
Spanyol.Keberhasilan Lee menahan bola yang dilayangkan Joaquin ini membuat
Korea Selatan lolos ke semifinal, untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola
mereka. Kala itu, Korsel mengalahkan La Furia Roja 5-3 dalam drama adu pinalti,
Namun, langkah tim nasional Korsel berhasil dihadang oleh Jerman di babak
semifinal dengan skor 0-1.
Terpikat Islam
Namun tidak banyak yang tahu jika
sosok kiper senior tim nasional Korsel yang mendapat julukan ‘Si Tangan
Laba-Laba’ ini adalah seorang Muslim. Ya, dalam skuad tim negeri ginseng yang
berlaga dalam Piala Dunia 2010 yang baru saja berakhir, Lee boleh dibilang
satu-satunya pemain sepakbola Muslim.
Perihal keislaman Lee ini memang
belum diketahui banyak pihak. Maklum, di Korsel mayoritas penduduknya beragama
Buddha dan Kristen. Jadi, tak mengherankan, jika sosok Lee sebagai Muslim
jarang diekspos. Meskipun begitu, di kalangan muslim pencinta sepakbola, Lee
lumayan dikenal. Lee adalah seorang mualaf sejak tahun 2004. Jadi, ketika dia
menyandang predikat Muslim sebagai pemain Korsel di Piala Dunia adalah sejak
Piala Dunia 2006 di Jerman.
Perkenalan Lee dengan Islam terjadi
di tahun 2004 silam. Sebelum memeluk Islam, Lee adalah penganut Kristen yang
terbilang taat. Namun, perkembangan Islam yang cukup pesat di negaranya membuat
dia tertarik dengan ajaran Islam. Lee pun akhirnya memutuskan menjadi Muslim.
Dan, sejak saat itu ia taat menjalankan shalat dan puasa.
Saat Ramadhan tiba, Lee tetap
berpuasa meski kompetisi sepakbola tengah berlangsung. Setiap harinya, Lee pun
seperti biasa menjalankan shalat lima waktu dan sesekali ke masjid kalau pulang
latihan atau menuju rumahnya. Lelaki berusia 37 tahun ini menikmati
hari-harinya dengan tenang meskipun orang-orang di lingkungan sekitarnya
kebanyakan non-Muslim.
Lee pun merasakan tolerasi beragama
di tim nasional Korea Selatan dan di klubnya sehingga dia tidak merasa rikuh
dengan predikat Muslim yang disandangnya.
Pensiun
Sepanjang karirnya, Lee tercatat
sudah mengikuti empat Piala Dunia, dan ini membuat namanya masuk dalam dafrtar
salah satu dari tujuh pemain Asia yang pernah bermain di empat Piala Dunia yang
berbeda. Namun, pada ajang Piala Dunia 2010 lalu ia hanya menjadi pemain
cadangan. Pelatih kepala Korsel Huh Jung-moo lebih memercayakan posisi kiper
nomor satu kepada Jung Sung-ryong.
Posisinya yang hanya menjadi
pemanas bangku cadangan selama Piala Dunia 2010 lalu ini agaknya yang membuat
Lee akhirnya memutuskan untuk pensiun sebagai pemain nasional. Pertandingan
persahabatan melawan Nigeria pada 11 Agustus 2010 lalu dengan kemenangan 2-1
menjadi penampilan Lee yang terakhir di tim nasional Korea Selatan. Lee telah menjadi
bagian dari skuad Ksatria Taeguk dalam 130 pertandingan sejak 1994.
0 komentar:
Posting Komentar